Monday 30 September 2013

Agar Anak berhenti Ngompol

Tips agar anak kita berhenti ngompol di kasur, anak sudah gede tapi masih suka ngompol di malam hariNgompol memang menjadi masalah tidak hanya orantua namun juga anggota keluarga lainnya  Bukan cuma bikin kasur jadi basah dengan bau tak sedap sehingga perlu dijemur. Tapi juga membuat lelah karena harus gonta-ganti celana si kecil di malam hari. Jadi, wajar saja bila orang tua berharap si kecil bisaberhenti ngompol secepatnya.
Yang patut disadari, ngompol untuk anak batita sebenarnya masih wajar. "Para pakar umumnya memberi toleransi mengompol hingga usia anak 4 tahun. Nah, lewat usia itu anak masih mengompol, bolehlah orang tua khawatir."

MODEL TEMPAT TIDUR
Mungkin menarik pula melirik faktor penyebab anak jaman sekarang lebih susah diajak kering atau berhenti ngompol ketimbang anak-anak jaman dulu. Perubahan jaman, merupakan salah satu penyebabnya. Dengan kondisi ekonomi di masa-masa ini,membuat lebih banyak wanita yang bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Bukannya mau mengurangi peran para bapak, lo. Namun jika mau dihitung secara statistik, mungkin akan lebih banyak jumlah ibu yang menyediakan waktu untuk
mengganti popok ketimbang ayah. Nah, karena zaman sekarang para ibu juga harus bekerja, maka kelelahan seorang ibu pun bertambah. "Dibanding dulu, wanita karier sekarang pulangnya sampai larut malam. Tiba di rumah sudah sangat lelah."

Akhirnya, popok sekali pakai menjadi semacam hero yang populer untuk membantu mengurangi kelelahan ibu. "Enggak salah juga pakai popok macam itu karena ibu jadi tak perlu gonta-ganti celana anak." Yang jadi masalah, popok sekali pakai ini membuat orang tua "terlena" sehingga kebablasan.Ujung-ujungnya, ya, kita jadi lupa melatih si kecil ke kamar mandi di malam hari.
Padahal, kalau mau jujur, popok sekali pakai terasa risih dan tak nyaman, lo, buat anak. Bayangkan, bokong si kecil ditutupi plastik seharian. Panas sekaligus lembab, bukan? "Jadi, tak salah juga jika ada yang bilang, popok sekali pakai itu adalah perwujudan dari egoisme orang tua,". Gara-gara kelewat lelah pula, orang tua mungkin jadi tak terbangun ketika malam-malam si kecil terbangun ingin BAK. Alhasil, ia pun mengompol dan menjadikannya sebagai kebiasaan.

Faktor lain yang membuat si kecil susah kering, lagi-lagi berkaitan dengan kemajuan teknologi. Seperti model kasur spring bed yang besar dan berat. "Akhirnya, perlak ditaruh di atas seprei, bukan di bawah seperti jaman dulu". Nah, perlak yang terlihat itu, membuat anak tahu, di bawah tubuhnya ada pelindung."Kalau aku mau pipis, ya, pipis aja. Kan, ada perlak, jadi kasurnya enggak basah." Bisa juga mereka berpikir, perlak itu memang disediakan agar ia dapat BAK di situ. Nah, kalau ingin mengajar si kecil tak mengompol lagi, sebaiknya singkirkan perlak tersebut

LIHAT POLA
Selengkapnya, ada beberapa cara agar di kecil mau berhenti mengompol. Yang jelas,peran serta orang tua amat diperlukan. Salah satunya adalah kenali si kecil. "Secara umum,yang berperan besar bagi batita adalah orang tua sebab masa ini adalah masa yang bisa dimainkan. Sayangnya, jaman sekarang kebanyakan orang tua sibuk dengan urusan lain sehingga batita bisa dikatakan 60 persen tumbuh sendiri, baru sisanya ada keterlibatan orang tua."
Yang pertama harus dilakukan,lihat pola anak. Pada saat seperti apa ia mengompol dan berapa kali dalam semalam. "Jarang, lo, orang tua yang punya catatan tentang ini." Untuk itu, mau tak mau orang tua harus mau sedikit begadang. Selidiki, jam berapa si kecil ngompol lalu catat. Catatan ini berguna untuk langkah selanjutnya. Yaitu menciptakan kondisi agar kita dapat bangun sebelum jam  mengompol anak. Caranya dengan memasang jam weker, misalnya."Kalau tahu 3 jam setelah ia tidur kasur akan basah, maka bangunkan anak 2 jam setelah tidur. Ajak ke kamar mandi dan biarkan BAK." Setelah seminggu kering, turunkan waktunya menjadi satu jam sebelum "waktu mengompol". Seminggu berikutnya buat menjadi setengah jam. "Lama-lama kita ajarkan anak untuk BAK sebelum tidur."

Jangan lupa juga, Bu-Pak, ketika menerapkan semua itu, si kecil perlu dikosongkan terlebih dulu."Setelah makan malam, coba jaga agar anak tidak banyak minum, terutama minuman gampang membuatnya ke belakang. Teh manis, contohnya." Masalah mungkin timbul jika si kecil emoh disuruh BAK sebelum tidur. Nah, bujuklah ia dengan berbagai cara. Misalnya, lewat permainan. Saat main boneka bersamanya, misalnya, katakan, "Wah,si Dipsy mau pipis, nih! Kita antar ke kamar mandi, yuk."Ketika di kamar mandi, kita bisa mengatakan, "Duh, masak Dipsy enggak mau pipis, katanya Adek disuruh pipis dulu."

JANGAN BIKIN STRES
Umumnya, dengan usaha seperti di atas, dalam jangka waktu dua minggu, anak berhenti ngompol. "Tapi ini juga tergantung pada anaknya. Adajuga yang tak berhasil." Faktor yang bikin gagal, umpamanya, karena si kecil merasa dipermalukan. "Jangan sekali-kali mempermalukan anak." Misalnya, jika ada yang memuji kecantikan si kecil, kita menimpalinya, "Iya, Kakak memang cantik tapi masih suka ngompol, lo, Tante." Atau mencela dengan membandingkan dengan yang lain. "Iya, Adek cantik, tapi enggak kayak kakaknya. Waktu umur 2 tahun kakak sudah enggak ngompol." Secara tak sadar, perkataan tersebut membuat anak stres. Akibatnya, ia yang tadinya sudah tak
mengompol, malah bisa ngompol lagi.

Juga jangan langsung to the point. Ketika suatu ketika si kecil enggak sengaja ngompol lagi. "Tuh, kan, Adek pipis lagi. Bikin Mama susah aja. Capek, kan, Dek, harus jemur- jemur kasur!" Walau kita dalam keadaan lelah, jangan sekali-kali menunjukkan rasa jengkel, amarah, atau kepanikan ketika ia mengompol. "Semua itu malah membuat anak jadi stres dan susah untuk belajar kering."

Untuk pelampiasan kejengkelan, lagi-lagi bonekanya bisa kita gunakan. Biarkan si boneka yang "berbicara". Contohnya, "Ih, Adek, tadi malam, kok, pipis lagi, ya? Padahal, kan, udah janji enggak pipis."Dengan cara itu, dua pihak sama-sama untung; orang tua bisa menyalurkan kemarahan melalui perantara sehingga bisa mengurangi kejengkelan dan anakpun secara tak langsung jadi merasa bersalah.

Intinya, Bu-Pak,untuk soal mengompol ini, hukuman tampaknya tidak cocok atau masih sulit dilakukan untuk batita. "Untuk anak yang sudah lebih besar, katakanlah 4 tahunan, bisa disuruh mencabut sprei atau memasukkan sprei yang basah ke ember cucian. Namun untuk batita, semua itu masih sukar dilakukan." Akan lebih efektif bila batita selalu diberi reward. Jadi, ceritakan pada orang lain setiap keberhasilannya tidak mengompol. "Bukan sebaliknya. Sering, lo, terjadi orang tua malah menceritakan anaknya yang masih mengompol."

Soal mengompol bisa dikatakan sebagai masalah unik. Ada anak yang sangat "pengertian". Ia langsung berhenti mengompol setelah diajak bicara.Karena itu, tak ada salahnya kita minta bantuan anak. Sebelum tidur, katakan padanya,"Dek, tolong Mama, ya, kalau mau pipis bilang. Soalnya Mbak, kan sedang pulang kampung, jadi enggak ada yang nyuci sprei." Nah, permintaan seperti itu kadang berhasil, lo. Jadi, tak ada salahnya dicoba!

Kok, Ngompol Lagi ?
Kalau tiba-tiba ngompolnya "kumat" lagi, kita perlu mencari tahu apa penyebabnya. Penyebab ngompol ada 3, yaitu fisik, lingkungan, dan emosi. Contoh penyebab fisik, misalnya, si kecil kelewat lelah sehingga tidurnya terlalu lelap. Jadi,ketika terasa ingin BAK, ia tidak kuasa bangun. Sedangkan penyebab lingkungan adalah AC atau cuaca yang dingin.

Yang agak rumit bila penyebabnya emosional, seperti pindah rumah, tidur sendiri atau punya adik baru. Untuk mengatasinya, lihat masing-masing pemicu. Bila masalahnya karena si kecil iri akan perhatian orang tua yang lebih ke adik bayinya, ajak si kecil bicara dan beri juga ia perhatian. "Biasanya ia mengompol lagi untuk cari perhatian." Jika masalahnya berkaitan dengan pindah rumah, kita harus sering menemani si kecil. Atau ketika ia tengah belajar tidur sendiri buatlah ia untuk melepas ketegangan, dengan cara diceritakan atau nonton video kesayangannya. "Yang penting, ia harus tidur dengan kondisi relaks,".

Satu hal lagi, terkadang si kecil sering mengompol karena berkaitan dengan kesehatannya. Coba perhatikan apakah si kecil, terutama si Upik, merasa kesakitan ketika BAK. "Orang tua kadang luput memperhatikan hal itu. Apalagi saat ini banyak air yang terkontaminasi sehingga mengakibatkan si Upik terinfeksi. Akhirnya, karena sakit, ketika terasa mau BAK, ia tahan. Malam hari,ketika ia tak sadar, jadi mengompol." Ada juga anak susah berhenti mengompol karena memang dari "sananya" seperti itu. Apa pun yang kita usahakan, sia-sia saja.Nah, ini sering berkaitan dengan otot-otot kandung kemihnya yang lemah. Tak ada jalan lain, kecuali konsultasikan ke dokter.

Saturday 28 September 2013

Peran Ibu dalam Kesehatan Jantung Anak

Peran Ibu dalam Kesehatan Jantung Anak

Sejak Kehamilan Sampai Pembentukan Kebiasaan Makan
Penyakit jantung memang tak membedakan kelas sosial. Mereka yang hidup berkecukupan maupun sebaliknya, sama-sama berisiko terkena penyakit mematikan ini. Ternyata peran ibu terhadap kesehatan jantung anak sangat besar. Kenapa?  Penyakit jantung bukan hanya milik orang berkecukupan. Orang papa dan tak empunya pun bisa terkena penyakit mematikan ini. Memang tak sama jenis penyakitnya, namun tak berbeda beban penderitaan yang diakibatkannya. Orang yang hidup berkelebihan terkena sakit jantung akibat kebanyakan makan, sedangkan penyakit jantung pada orang miskin lebih disebabkan oleh infeksi dan kurang gizi.

Yang perlu diketahui, peran ibu, baik yang hidupnya berkecukupan maupun ibu dari keluarga yang kekurangan, sama-sama menentukannya dalam membangun jantung sehat anak-anaknya. Dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibu. Jantung anak bisa cacat apabila kehamilan dirundung infeksi. Jantung anak yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi toxoplasma, campak Jerman, virus cytomegalo, dan herpes simplex, berisiko cacat sejak di kandungan.


Ibu yang arif tidak mau hamil dulu sebelum tahu bahwa ia memang tidak mengidap keempat infeksi itu. Karena itu, pemeriksaan darah pra-nikah atau sebelum hamil dianggap sangat penting untuk memastikan ada tidaknya infeksi itu. Obat dan jamu tertentu yang diminum selagi hamil juga dapat membuat jantung anak tak terbentuk sempurna. Ibu yang arif seharusnya peduli akan itu.

Lahir dengan jantung mulus pun belum tentu anak sudah aman, sebab ia masih dihadang oleh macam-macam infeksi di awal kehidupannya. Misalnya, komplikasi yang timbul apabila penyakit difteria terlambat diobati, atau ibu lalai tidak memberi anak vaksinasi difteria, akan ke jantung juga larinya. Sering terkena infeksi tenggorokan dan tak tuntas diobati juga dapat berkomplikasi pada katup jantung. Kerusakan katup jantung begini kelak berpotensi mencetuskan stroke atau payah jantung, dan mungkin menimpa koroner jantung juga.

Ibu yang bijak tidak akan membiarkan anaknya kurang darah dan cacingan. Anemia yang menjadi berat dan penyakit cacing tambang yang menahun, bisa menambah beban jantung juga. Jantung bekerja lebih keras, lama-lama membengkak, akhirnya bisa kepayahan juga.

GEMUK ITU PENYAKIT
Anak yang sehat-sehat saja saat memasuki usia sekolah, juga belum jadi jaminan kelak jantungnya tidak terancam sakit. Harus kita akui, kurikulum pendidikan jasmani kita masih kurang. Berbeda dengan di negara maju, tiada hari tanpa olahraga bukan sekadar motto tapi benar-benar dilaksanakan. Anak-anak kita sangat kurang jam berolahraganya. Padahal berolahraga betul menyehatkan jantung.

Dengan berolahraga, otot jantung bertambah tebal dan kuat. Bila jantung kuat, kelak sekiranya beban jantung meningkat, jantung tidak sampai jatuh kepayahan. Di semua negara maju, menyehatkan jantung sudah dimulai semenjak usia sekolah. Ibu yang arif akan berupaya menciptakan suasana berolahraga swakarsa buat anak-anaknya setiap hari. Berjalan dan mengajak anak berlari-lari merupakan cara bergerak badan paling murah dan sederhana, namun bermanfaat untuk menyehatkan jantung.

Anak-anak kita juga masih memikul beban kultur yang keliru dari ibu. Tak sedikit ibu-ibu kita yang beranggapan bahwa gemuk adalah sehat, sehingga ingin semua anaknya gemuk. Padahal, sekarang susah mencari anak gemuk di negara maju, karena justru yang tidak gemuk itu yang dianggap sehat, sementara gemuk itu penyakit.

Pada tubuh yang gemuk, jumlah dan ukuran sel lemak anak yang sudah gemuk sejak kecil lebih dari anak normal. Kelebihan sel lemak tidak mungkin disusutkan lagi setelah anak dewasa. Keadaan ini yang ikut menambah besar risiko seseorang terkena penyakit jantung. Jadi betul, peran ibu menentukan bagaimana nasib sel lemak anak-anaknya.
Sel lemak anak dibentuk oleh isi meja makan ibu. Dominasi menu lemak, kelebihan porsi nasi, penganan serba bersusu-bermentega, menjadikan anak gemuk sebelum usia remaja. Dulu, darah anak Amerika sudah kelebihan lemak semasih remaja. Sayangnya, anak-anak kita sekarang justru meniru gaya makan dan pilihan menu salah seperti anak Amerika zaman dulu.

Kolesterol dan lemak darah anak cenderung sudah pada batas tinggi ketika umur belum lagi dewasa. Ini berbahaya. Ibu yang bijak tidak akan royal memberi makan berlebih, serba gurih, manis, dan berlemak tinggi. Karena itulah, nasib jantung anak ditentukan oleh kesibukan dapur ibu juga.

Ibu yang bijak akan memberi anak-anaknya cukup susu, daging, dan mentega, namun tak serba berlebihan. Di tangan ibu, anak dibangun kebiasaan makannya, hobi jajan apa, dan apa pilihan
cemilan, apakah ia ketagihan menu junkfood, atau doyan jenis makanan olahan. Lidah anak dibentuk oleh bagaimana cara ibu memberi dan menyajikan makanan rumah. Kalau meja makan anak di rumah selalu penuh dengan menu restoran, sampai dewasa di lidah anak akan seperti itu terbentuk menu favoritnya.

Menu seperti itu yang merusak lidah anak menerima makanan tradisional, dan mengantarkan anak memasuki risiko kena penyakit jantung kelak, atau mungkin membuatnya terancam mati prematur.

RADIKAL BEBAS
Setelah dewasa, pola hidup rata-rata orang Indonesia umumnya tidak berubah. Kesibukan berkarier membuat mereka lupa, atau tak tersedia waktu buat berolahraga. Yang papa waktunya habis untuk kerja otot, yang kecukupan habis untuk kerja otak. Dua-duanya kekurangan waktu berolahraga dan bergerak badan.

Padahal menu harian orang kecukupan cenderung banyak dan enak-enak. Maka setelah hidup mapan mereka cenderung kelebihan berat badan. Ukuran lingkar pinggang pun jadi lebih dari lingkar panggul. Sedangkan menu mereka yang hidupnya tak berkecukupan lebih banyak ikan asin, yang rentan bikin darah tinggi (akibat konsumsi garam dapur harian kita lebih lima kali kebutuhan tubuh); saus dan sambal tomat murah dengan zat warna, pengawet, bumbu penyedap, hidup berada di tengah serba polusi, menambah berat memikul beban radikal bebas.

Radikal bebas bisa menjadi racun yang merusak badan. Salah satu faktor yang ikut membentuk lemak dinding pembuluh darah diperankan oleh radikal bebas ini. Itu berarti orang papa bisa sama-sama berisiko mengalami kerusakan pembuluh darah dan jantung.

Friday 27 September 2013

Selektif Pada Produk Mainan

Selektif Pada Produk Mainan

Selektif Pada Produk Mainan : Selamatkan Kreativitas dan Jiwa Sosial Anak


GENCARNYA promosi produk mainan anak, elektronik maupun manual saat ini mengakibatkan anak terposisikan hanya sebagai konsumen saja. Tidak hanya itu saja, mainan buatan pabrik tersebut juga semakin membatasi kreativitas anak. Bahkan anak bisa lebih bersikap individualis kalau terlalu 'over' bermain dengan permainan elektronik.

Memang hal yang wajar bagi setiap orangtua untuk menyediakan fasilitas mainan pada anak-anaknya. Karena menurutnya dunia anak adalah dunia bermain. "Saat bermain, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan pengetahuan. Jenis permainan dan mainan yang sejak awal diberikan secara tepat pada balita berperan mengembangkan saraf-saraf motorik yang akan mempengaruhi tingkat intelegensia anak".

Lalu bagaimana wujud dunia bermain anak-anak saat ini? Setidaknya hasil kegiatan Lomba Menggambar Dolanan Bocah maupun Kumpul Bocah dapat menjadi gambaran. Di sana terlihat permainan elektronik dan televisi telah cukup jauh mempengaruhi dunia anak-anak.

"Dalam kegiatan ini terkumpul 137 gambar. Ternyata yang mereka gambar mayoritas permainan elektronik dan tokoh hero dalam film kartun".

Berbagai jenis permainan anak-anak di zaman sekarang cenderung menjauhkan mereka dari interaksi sosial. "Tidak mengherankan jika anak-anak sekarang lebih bersikap individualis dan kurang kreatif".

Butuh Pengawasan

Menghindari anak menjadi konsumen produk mainan memang merupakan hal yang sulit dilakukan. Apalagi sifat anak yang cenderung meniru sesuatu dari lingkungannya. Banyaknya produk mainan instan dan elektronik untuk anak-anak memang sudah membelenggu kreativitas anak. Namun demikian mainan tersebut tidak selalu menghambat pengembangan kreativitas.

"Misalnya, tamiya. Sebelum memainkannya anak harus paham betul teknis cara memasang dan teknis memainkannya. Sehingga secara langsung mereka juga belajar. Begitu pula memodifikasi jenis permainan tamiya, anak juga dituntut kreatif, meskipun terbatas,".

Produk mainan yang tidak langsung jadi, misalnya robot rakitan, push block dan puzzel, menuntut anak untuk berusaha menemukan bentuknya. Ini cukup baik, daripada hanya membeli produk mainan jadi. Memang tidak salah kalau ada yang beranggapan permainan elektronik cenderung membuat anak semakin menjadi individual. Apalagi kalau sang anak terlalu asyik menghabiskan waktunya untuk memainkan mainan itu.

"Di sini peran orangtua sangat penting. Mereka berkewajiban untuk mengawasi anaknya. Jangan sampai terlalu over bermain dengan mainannya. Mereka juga harus mengarahkan anaknya untuk bersosialisasi. Agar proses keseimbangan berjalan baik. Banyak sekali cara yang bisa ditempuh. Misalnya, mengikutsertakan dalam klub renang, klub bermain atau kegiatan masjid".

Selain itu, orang tua harus jeli dan pandai memilih produk mainan. Karena jenisnya saat ini banyak sekali. Jenis produk mainan yang baik, sebaiknya dipilihkan yang bisa merangsang perkembangan intelektualitas anak. Tidak hanya sekedar bagus, mahal dan baru.

"Sejauh pengamatan saya, selama ini orang tua banyak yang lupa. Kalau gerakan motorik anak berpengaruh pada tingkat intelegensi anak. Anak yang gerakan saraf motoriknya optimal, perkembangan saraf otaknya juga akan optimal. Jangan lekas melarang balita yang sedang berlari-lari atau memanjat kursi. Selama masih aman, biarkan saja,".

Permainan keseimbangan sangat dianjurkan pada balita dan anak TK. Karena merangsang saraf-saraf keseimbangan. Pakar psikologi percaya, jika saraf motorik berkembang, saraf keseimbangan juga ikut berkembang. Sel-sel otak terutama nukleus pestibularis juga berkembang.

Tidak dipungkiri kalau fasilitas untuk hal tersebut memang mahal. "Inilah pentingnya menurut saya adanya klub bermain yang lengkap. Dapat diupayakan di TK atau play group. Sehingga orang tua tidak terlalu terbebani. Karena dibeli secara bersama-sama. Sekaligus dapat belajar bersosialisasi,".

Dolanan Anak

Menengok pada permainan anak tempo dulu, seperti dolanan anak, rupanya agak pesimistis bila ada usaha untuk  memunculkannya lagi. Karena jenis permainan ini semakin luntur dimakan jaman, kurang dikenal maupun diminati anak-anak sekarang. Walaupun dia tidak memungkiri kalau sebenarnya permainan semacam itu memang bagus untuk memupuk sosialisasi antar anak. "Selain itu anak di era dulu, kalau ingin punya mainan harus membuat sendiri. Hal ini memang membangkitkan
kreativitas dalam dirinya. Dibandingkan anak sekarang yang hanya tinggal memilih dan membeli berbagai macam produk mainan," ujarnya.

Namun naif rasanya kalau para orangtua harus membendung perubahan orientasi dunia bermain anak di masa sekarang. Jalan yang paling bijak, orangtua harus sering-sering mendampingi anak. Setidaknya, tetap mendorong anak supaya mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya.


Makanan yang Baik Untuk Sarapan Pagi

Di kota-kota besar kegiatan makan pagi bersama keluarga adalah sesuatu yang sudah sangat jarang dilakukan.  Sering kali kita terlalu tergesa-gesa untuk makan pagi.  Bisa jadi penyebabnya karena bangun  terlambat atau harus berangkat ke kantor atau ke sekolah pagi-pagi sekali.

Ada yang hanya minum segelas susu atau makan sepotong kue, atau hanya minum secangkir kopi, lalu meloncat ke mobil untuk berangkat.  Ini memang lebih baik daripada tidak sama sekali.  Mengapa sangat banyak orang yang tidak sarapan pagi? Banyak di antara mereka yang tidak makan pagi karena tidak mempunyai nafsu makan pada pagi hari, dan yang lain karena ingin menurunkan berat badan.

Hasil riset membuktikan bahwa berat badan mereka yang sedang diet tetapi tidak makan pagi, akan turun lebih sedikit jika dibanding dengan mereka yang berdiet tetapi makan pagi.  Ini disebabkan karena mereka akan makan lebih banyak sepanjang harinya, sebagaimana ditemukan dalam riset yang dilakukan di  Iowa University (AS).
serat dalam makanan, jenis makanan yang berserat, pentingnya fiber dalam makanan

Kadar gula dalam darah sangat mempengaruhi efisiensi kerja fisik maupun mental, karena gula yang di dalam darahlah yang menjadi sumber energi untuk bekerja.  Kadar normalnya adalah antara 80–120 mg% (miligram per 100 cc darah).  Efisiensi kerja akan menurun jika kadar gula dalam darah turun dibawah 80 mg%.  Sarapan pagi adalah sumber yang baik untuk gula darah.

Riset tentang hubungan antara makan pagi dan efisiensi kerja telah dilakukan oleh Dr. Thorn dari Harvard University AS, dan para pakar dari universitas lainnya.  Hasil riset tersebut membuktikan bahwa sarapan pagi bukan hanya mempengaruhi kadar gula dalam darah dari pagi sampai siang saja, melainkan sepanjang siang dan sore juga. Ini berarti bahwa sarapan pagi adalah faktor penentu yang penting bagi efisiensi kerja sepanjang jam kerja dan bahkan mutu aktivitas sepanjang hari.  Ditemukan juga bahwa jenis makanan yang dimakan untuk sarapan pagi sangat menentukan kestabilan kadar gula dalam darah.

Sarapan pagi yang hanya terdiri dari karbohidrat seperti kue, roti, gula dalam selai serta minuman, dan lain-lain akan menaikkan kadar gula dengan cepat lalau menurunkannya ke bawah normal selama kurang dari 2 jam.  Sehingga kadar gula dalam darah yang berada di bawah normal ini akan menimbulkan perasaan tak bergairah  dan letih. Makanan yang kaya akan lemak dan minyak-minyakan akan menaikkan sedikit kadar gula dalam darah dan akan bertahan tetap normal sepanjang pagi. Sarapan pagi yang mengandung banyak protein dapat mempertahankan kadar gula dalam darah pada tingkat dari pagi sampai sore hari.

Jika demikian, makanan praktis apakah yang terbaik untuk menu makan pagi?

Sarapan pagi yang baik adalah makanan yang lengkap yaitu yang mengandung gizi-gizi yang dibutuhkan tubuh. Antara lainnya: nasi goreng  yang dibuat dengan sayur-sayuran seperti buncis, wortel, seledri dan sebagainya, yang dipotong kecil-kecil, atau nasi, dan lauk pauk. Bahkan gado-gadopun tidak salah untuk dijadikan makanan pagi. Kalau memungkinkan, tambahkanlah susu ke dalam menu makanan pagi. Buatlah sarapan pagi bervariasi sehingga dapat membangkitkan selera makan.

Salah satu alasan mengapa seseorang kurang nafsu makan pada pagi harinya adalah karena makan terlalu banyak atau/dan makan terlalu larut malam.  Ini dapat menurunkan mutu tidur malam sehingga tidak terlalu segar sewaktu bangun pagi.  Keadaan yang tidak segar ini dapat juga mengakibatkan kurangnya nafsu makan pada pagi harinya.

Makanan pagi yang cukup akan menguatkan kita untuk menolak godaan jajan diantara jam makan sehingga dapat menolong dalam menjaga berat tubuh, menguatkan daya pikir, serta mempertahankan semangat kerja kita.

Jangan lupa makan malam yang ringan akan mempersiapkan lambung dan selera Anda untuk makan pagi pada keesokan harinya.

Thursday 26 September 2013

Anak Berbakat Kebahagiaan Orangtua?

Anak Berbakat Kebahagiaan Orangtua?

Syukurlah anda tertarik membaca tulisan ini. Yah, mungkin karena anda menanyakan hal yang sama, anda punya jawaban atas pertanyaan tersebut, atau anda bertanya-tanya mengapa saya mempertanyakan hal itu. Tidak masalah dengan alasan ketertarikan anda pada judul di atas, yang penting anda telah menyediakan energi untuk sama-sama membahas persoalan ini.

Saya mempertanyakan hal itu karena seringkali saya mendapati para orang tua, terutama kaum ibu, begitu serius ketika terlibat pembicaraan mengenai prestasi yang dicapai anak-anak. Bahkan tidak jarang saya mendapat kesan para ibu saling berlomba memproklamirkan kehebatan anak-anak mereka.

Fenomena ini sudah saya rasakan sejak lebih dari lima tahun lalu dan salah satu mata rantai dari fenomena ini adalah booming pengembangan sekolah-sekolah unggulan beberapa tahun silam. Sampai akhirnya kini muncul tren sekolah bilingual dan kurikulum ganda (nasional dan internasional, mengadopsi kurikulum dari luar negeri). Masalahnya, saya khawatir masyarakat kita jadi korban industrialisasi dunia pendidikan. Sekolah bukan lagi usaha membimbing anak menggapai ilmu pengetahuan, tapi adalah sarana menuju kemenangan. Lihat saja, sekarang hampir semua anak sekolah tidak hanya belajar di sekolah. Mereka juga ikut les privat dengan alasan membantu pemahaman tentang materi ajar di sekolah dan juga les non-akademik demi pengembangan bakat (katanya). Sampai-sampai pernah ada murid saya yang tidak punya waktu bermain karena 7 hari seminggu harus berkutat dengan sekolah, les pelajaran, les piano, les bahasa asing, juga bantu orangtuanya bekerja. Saya tidak habis pikir ada orang tua setega itu, seacuh itu. Ini penghakiman memang, tapi ini juga fakta karena si anak jelas mengeluh pada saya dan prestasi belajarnya sama sekali tidak terbantu.
bakat anak
Dari sini saya merasa perlu bicara dengan para orang tua (dan juga guru?). Kenapa Bapak/ Ibu seringkali menilai anak-anak itu malas dan tidak punya motivasi untuk mencapai hasil terbaik? Kenapa Bapak/ Ibu selalu menyuruh anak-anak untuk belajar, bahkan ketika liburan sekolah? Saya perlu tanyakan ini karena sepengetahuan saya, tak ada orang yang tidak butuh istirahat. Seperti juga kita yang setiap hari bekerja, anak-anak juga perlu istirahat dan rekreasi. Saya juga tidak setuju bila dikatakan mereka malas karena seperti juga kita semua, hanya akan melakukan sesuatu bila kita mau dan atau merasa perlu melakukan itu.

Kebutuhanlah alasan utama mengapa orang berbuat. Dengan demikian, kita tidak boleh menyimpulkan seorang anak malas sebelum kita mengetahui alasan dia menampilkan perilaku seperti itu. Contoh: soal sekolah. Memang sudah jadi rahasia umum bahwa hampir semua anak tidak suka bersekolah. Tapi hampir tidak pernah ada pembicaraan mengapa mereka jadi tidak suka sekolah, padahal hampir semua anak juga mengatakan bahwa sekolah diperlukan.

Sampai di sini, kita telah masuk pada persoalan kedua. Salah satu kebutuhan vital buat kita semua: kenyamanan. Kita tidak akan dapat melakukan apapun dengan hasil memuaskan ketika kita tidak dalam kondisi nyaman, fisik dan psikis. Coba saja, bagaimana mungkin kita dapat bekerja baik ketika kita sakit. Bagaimana mungkin kita bisa bekerja dengan nikmat ketika setiap hari selalu saja dihantui kedatangan debt collector akibat kita tidak dapat melunasinya. Demikian juga anak. Tidak mungkin
mereka bisa menikmati aktivitas sekolah ketika dia merasa kegiatan bersekolah tidak membuat nyaman akibat berbagai tekanan yang didapatnya. Apalagi lalu aktivitas itu menguasai kehidupannya sampai saat liburan sekolahpun mereka masih harus berurusan dengan beribu tugas yang dibebankan guru + celoteh orang tua soal belajar.

Intermezo saja, saya ingin memberi kritikan. Biasanya guru memberi tugas saat liburan dengan alasan anak tidak akan belajar jika tidak diberikan tugas. Pertanyaan saya, Bukankah liburan itu memang saatnya istirahat dari segala kepenatan aktivitas sekolah? Menjawab pertanyaan itu, ada guru yang berkata bahwa dia masih mengerjakan tugas saat liburan dan saya selalu saja mengatakan, Kalau kamu memilih jadi guru dan membawa pulang  ekerjaan, bukan berarti murid-murid itu harus melakukan hal yang sama. Mereka boleh saja punya pilihan sendiri, mau istirahat, bermain atau tetap
belajar saat liburan.

Kita kembali pada fokus pembicaraan. Jadi, jelas kita tidak boleh memaksakan apa yang kita anggap baik kepada anak-anak. Sekalipun kita tahu si anak punya potensi yang sangat bisa dikembangkan. Jika hal itu dilakukan, saya lebih dari yakin bahwa anak tidak akan merasakan kebahagiaan akibat
rasa tertekan yang dialaminya. Ujungnya, hasil optimal yang diharapkan akan semakin jauh dari jangkauan. Walau begitu, bukan berarti kita tidak perlu melakukan apapun. Ada satu hal yang justru wajib kita lakukan agar anak-anak itu dapat mencapai hasil optimal sesuai potensinya. Satu hal untuk setiap sudut pandang.

Kalau anda menilai anak berbakat adalah kebutuhan, artinya anak berbakat adalah aset guna meraih kebahagiaan, satu hal itu adalah: membuat anak membutuhkan hal itu. Tidak ada orang lapar dan tidak berusaha mati-matian untuk mendapatkan makanan. Jadi agar anak mau melakukan apa yang anda inginkan, anda hanya perlu menciptakan kebutuhan itu dan dia dengan sendirinya akan berusaha mendapatkannya. Anda tidak lagi perlu memaksa/ memarahinya.

Jika anda menilai anak berbakat sebagai sebuah kebahagiaan, maka satu hal yang perlu anda lakukan adalah: membimbing si anak untuk mensyukuri apa yang dimiliki dengan merawat dan mengembangkan kelebihannya itu.

Sekarang kita bicara dampak yang dihasilkan tiap sudut pandang itu. Jika anda pakai sudut pandang kebutuhan, sangat mungkin anda akan memacu anak demi mencapai puncak prestasi dan mendapat kebahagiaan dengan memenangkan persaingan. Dalam hal ini, anda perlu mempersiapkan diri untuk mengatasi persoalan yang akan anda hadapi. Diantaranya, anak ternyata tidak memiliki potensi sebesar yang anda kira. Anak mogok karena kejenuhan yang dirasakan sudah mencapai puncaknya. Atau si anak meninggalkan anda, dalam arti emosional dan atau fisik.

Jika berhasil menciptakan kebutuhan itu dan anak akhirnya melakukan apa yang anda inginkan, jangan kaget ketika satu saat anda merasa dia jadi kurang ajar karena merasa hebat. Artinya, jika ini yang anda rencanakan, coba pelajari dulu potensi anak sebenarnya, keinginan dan kebutuhan si anak, dan siapkan juga pendidikan moralnya agar dia benar-benar bisa menjadi seperti yang anda inginkan.

Terakhir, anda tetap perlu menyadari bahwa bukan anda yang melakukan. Jadi keberhasilan sepenuhnya tergantung si anak, bukan anda yang menentukan. Siapkan juga agar anda tidak frustrasi ketika keinginan itu tidak tercapai.

Sekarang dampak apa yang kira-kira terjadi jika anda mengacu pada sudut pandang kebahagiaan. Sangat mungkin anda akan memberi pilihan kepada anak dan biarkan dia membuat keputusannya sendiri. Dasarnya, jelas karena anda ingin anak menikmati keberbakatannya itu sehingga akhirnya bisa berkembang mencapai titik optimal.

Resikonya, anda mungkin saja akan mendapati anak berganti-ganti aktivitas. Entah karena bosan atau merasa tidak mampu. Anda perlu mencermati hal ini karena intensitas rasa bosan dan atau kegagalan akan dapat membuat anak frustrasi. Jadi anda perlu mendampingi dengan memberi pengetahuan
tentang pilihan yang ada secara komprihensif agar dia benar-benar mengerti apa yang akan dihadapi bila memilih yang ini dan apa yang terjadi jika pilih yang itu.


Anda berorientasi mengelola apa yang dimiliki anak. Hal ini membuat anda memiliki resiko frustrasi lebih sedikit dari mereka yang memandangnya sebagai kebutuhan. Anda mengajak anak untuk menikmati apa yang dimiliki, bukannya berusaha mendapatkan yang belum ada sehingga anda cenderung tidak pasang target prestasi.

Itu sisi lain yang perlu diperhatikan. Artinya, sudut pandang anda tentang keberbakatan mungkin membuat anak terlihat tidak punya motif berprestasi. Jangan sampai anda akhirnya memarahi anak karena prestasinya tidak berada pada tingkat terbaik. Anak anda sangat mungkin akan berada pada
skala rata-rata atau rata-rata atas tapi bukan terbaik karena tujuannya menikmati apa yang dia lakukan, bukan untuk menjadi yang terbaik. Itulah hasil terbaik yang dicapainya dan itu juga yang anda targetkan, anak berbahagia atas apa yang dimiliki dan mensyukurinya dengan merawat dan
mengembangkannya.

Apapun yang anda inginkan, apapun pendapat anda tentang anak berbakat, anak tetap anak. Jangan menempatkan anak sejajar dengan orang dewasa karena anak jelas bukan orang dewasa berukuran mini. Anak punya dunia sendiri dan kita wajib menghormatinya. Anak adalah manusia utuh yang juga punya hak asasi. Mari kita perlakukan anak sebagaimana diri kita juga ingin diperlakukan. Biar mereka belajar dari apa yang kita lakukan. Biar mereka mendapat pengetahuan, kebijakan dan kebahagiaan dengan caranya sendiri.

Wednesday 25 September 2013

Prestasi Anak, Tuntutan Orangtua?

Prestasi Anak, Tuntutan Orangtua?

DIMAS (10) pulang sekolah dengan wajah cemberut. Dia langsung masuk ke kamarnya dan tidak keluar sampai sore hari. Dimas sudah membayangkan, ayahnya akan marah besar karena Dimas mendapat nilai empat untuk ulangan Matematikanya kemarin. Dulu ketika ulangan IPS-nya mendapat nilai empat juga, ayah marah dan menghukum Dimas tidak boleh main ke luar hingga satu minggu. Dimas juga tidak mendapatkan uang saku selama dua hari.

Dimas sangat takut. Guru di sekolah minta supaya ulangan tersebut ditandatangani orangtua. Mau tidak mau ayah akan mengetahui dia mendapat nilai empat lagi dan Dimas pasti terkena omel ayah. Tetapi, bila tidak minta tanda tangan, pasti ibu guru di sekolah marah. Perasaan takut dan cemas menggelayuti perasaan Dimas. Bingung apa yang harus dilakukannya, Dimas memberanikan diri memalsu tanda tangan orangtuanya. Usaha itu ternyata berhasil. Orangtuanya tidak tahu dirinya mendapat nilai jelek, sementara guru juga tidak marah karena sudah ada tanda tangan orangtua di kertas ulangan itu.

Keberhasilan memalsu tanda tangan yang melepaskan Dimas dari omelan ayah dan gurunya, diulang terus oleh Dimas setiap kali Dimas mendapat nilai jelek. Orangtua hanya tahu Dimas selalu mendapat nilai bagus. Sementara, guru merasa orangtua Dimas sudah mengetahui kualitas Dimas di sekolah seperti apa. Ketika hari pembagian rapor tiba dan prestasi Dimas ternyata biasa-biasa saja bahkan ada dua nilai lima di rapornya, baru seluruh dunia ribut. Orangtua tidak menerima Dimas tidak naik kelas karena selama ini nilainya bagus. Sementara guru juga tidak bisa menerima protes karena merasa orangtua telah mengetahui semua nilai ulangan Dimas. TIDAK hanya orangtua Dimas yang kecewa jika anaknya gagal atau mendapat nilai jelek di sekolah. Mereka ingin anaknya mencetak prestasi lebih tinggi dari teman-temannya. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, orangtua tidak segan-segan memarahi anaknya dan menghukumnya dengan hukuman cukup berat jika anaknya mendapat nilai jelek.

Sebenarnya apa itu prestasi? Menurut seorang psikolog, prestasi adalah perwujudan dari bakat dan kemampuan. Bakat merupakan kemampuan bawaan yang berupa potensi. Namun, walau potensi ini sudah ada di dalam diri, tetap butuh latihan dan pengembangan terus menerus. Jika bakat tidak dilatih dan dikembangkan, maka tidak mendatangkan manfaat apa pun pada orang yang memilikinya. Kemampuan merupakan daya atau kesanggupan melakukan suatu tindakan. Kemampuan ini didapat dari hasil pembawaan dan latihan. Kenyataannya, walau seorang anak memiliki bakat dan kemampuan, tidak mudah membuat seorang anak berprestasi.

Banyak kenyataan di luar diri anak yang membuat kedua hal itu tidak muncul. Kenyataan paling jelas adalah kenyataan di keluarga, kenyataan di media, dan kenyataan di sekolah, diungkapkan di tengah seminar Club Buah Hati bertajuk Menghantar Anak Berprestasi dengan Cara Menyenangkan. Kenyataan-kenyataan itu harus dilihat secara keseluruhan. Misalnya di rumah, bila setiap hari sang anak mendapatkan gizi yang baik dan rangsangan yang tinggi dari keluarganya, anak bisa berkembang dengan cepat dan cerdas. Namun, di sisi lain ada orangtua yang menuntut segala sesuatu dengan standar tinggi yang begitu tingginya sampai tidak satu pun anak bisa menjangkaunya. Anak tidak diberi kesempatan untuk sekali-kali merasakan hal-hal di bawah standar yang ditetapkan. Jika prestasi anak di bawah standar, maka hanya omelan dan hukuman yang didapat anak.

Hal lain yang membuat anak tidak berprestasi, yaitu sikap orangtua yang membiarkan anak mengonsumsi seluruh sajian yang ditayangkan di media. Sajian seperti di televisi atau komik memang sangat menarik bagi anak, namun tidak semua informasi merupakan informasi sehat dan dibutuhkan anak. Akibatnya, anak mengetahui banyak hal yang belum pantas. Orangtua lupa dia tidak punya kemampuan mengontrol seluruh materi yang ditampilkan di media.
Di sekolah, anak juga mendapatkan kenyataan yang membuatnya sulit berprestasi. Misalnya, materi pembelajaran dan cara penyampaian tidak menarik. Hal ini terjadi karena guru tidak paham tentang perkembangan anak. Gaya komunikasi guru tidak sesuai dengan anak-anak. Selain itu, buku dan alat peraga yang digunakan tidak bisa memenuhi rasa ingin tahu dan kemampuan anak.

LALU bagaimana menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak bisa berprestasi? Ada tiga C yang harus diperhatikan, yakni children (anak), content (materi) dan context (situasi) . Orangtua dan guru harus menyadari setiap anak merupakan pribadi yang unik dan
berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini terjadi karena setiap anak mempunyai bakat, kemampuan dan kebutuhan yang berbeda. Setiap anak pastilah mempunyai salah satu dari sembilan kecerdasan yang diberikan Tuhan. Bahkan, ada juga anak yang memiliki lebih dari satu kecerdasan. Kecerdasan itu adalah kecerdasan linguistik, matematika-logika, ruang-visual, musik, naturalis, interpersonal, intrapersonal, kemampuan olah tubuh, dan spiritual. Selain itu, ada beberapa potensi yang bisa dikembangkan anak, seperti fisik, iman, akhlak, ibadah, emosi, sosial, mental, dan keterampilan. Biarkan anak mengembangkannya seperti keinginannya, jangan kembangkan seperti keinginan orangtua. Orangtua hanya mengarahkan saja .

Begitu juga dengan materi yang akan disampaikan pada anak. Materi harus yang dibutuhkan anak, bukan yang diinginkan orangtua. Namun demikian, materi itu juga harus disesuaikan dengan perkembangan anak, kemampuan dan bakat anak. Perlakuan yang tepat dan materi yang sesuai tidak akan mempunyai efek yang positif jika tidak disampaikan pada situasi yang tepat. Ada tiga cara penyampaian yang efektif, yakni dengan bermain, bernyanyi, dan bercerita. Tidak ada salahnya sesekali kita meninggalkan status kita sebagai orangtua. Kita bisa juga sekali-sekali berubah menjadi badut, tukang sulap, ilmuwan, atau sahabat bagi anak kita .

Satu yang harus dipahami orangtua, prestasi anak bukanlah prestasi untuk orangtuanya. Prestasi itu untuk diri anak itu sendiri. Orangtua cukup mengarahkan dengan benar dan membantu anak dengan cara-cara yang disukai anak, bukan dengan hukuman atau omelan yang bisa merusak hubungan harmonis anak dengan orangtua. Dan, keberhasilan anak tidak saja dari usaha yang dilakukan anak, tetapi juga tergantung pada orangtua dan lingkungan di sekitarnya.

Tuesday 24 September 2013

Sikap Ayah Pengaruhi Perkembangan EQ Bayi

Sikap Ayah Pengaruhi Perkembangan EQ Bayi

Sikap Ayah Pengaruhi Perkembangan EQ Bayi

Sikap seorang ayah ternyata cukup berpengaruh terhadap EQ bayi. . Jika si Ayah suka menampilkan wajal sebal, si bayi konon mengamati dan ikut-ikutan menampilkan wajah sebal juga. Jika si Ayah suka cemburu, eh si bayi juga konon begitu juga. Mari kita simak bagaimana psikologi seorang bayi yang dipengaruhi oleh sikap ayahnya.

Usia 0 - 3 Bulan


Hubungan emosional bayi dengan ibunya sudah ada sejak dalam kandungan, demikian kata sebagian pakar. Bayi bisa tahu bila ibunya dalam keadaan stres atau tenang. Jika ibu stres, biasanya bayi ikut rewel, cengeng, dsb.). Jika ibunya tenang, bayi pun tenang. Jika saat ini ibu stres akibat kecemburuan ayah terhadap bayi (yang ditunjukkan lewat perbuatan atau kata-kata yang negatif), otomatis, bayi pun bisa merasakannya dan ikut- ikutan stres.

Sebagian pakar lain mengatakan bahwa hubungan bayi dengan orangtuanya mulai terjalin saat ayah ibunya memberinya minum, menggendong, mendekap, dan menenteramkannya. Kualitas hubungan bayi dengan ayah ibunya di masa ini akan mempengaruhi proses perkembangan keterampilan sosialnya nanti. Jika kecemburuan ayah sampai memperburuk kualitas hubungannya dengan bayi, dikhawatirkan buruk pula proses perkembangan keterampilan sosial si kecil nantinya.

Saat berusia 3 bulan, bayi mulai berminat berinteraksi sosial lewat tatap muka, terutama wajah kedua orangtuanya. Ia akan belajar banyak hal lewat pengamatan dan peniruan bagaimana 'membaca' dan mengungkap emosi. Inilah tahap untuk secara aktif mulai melatih emosi bayi. Apa jadinya bila ayah sering menampilkan wajah sebal atau malah membuang muka setiap kali bayi menatapnya? Maka bayi akan mengamatinya, membacanya, dan ikut-ikutan sering menampilkan wajah sebal.

Usia 6 - 8 Bulan

Di usia ini bayi mulai menemukan cara baru untuk mengungkapkan perasaan hatinya, semisal sedih, gembira, takut, marah, dsb. kepada sekelilingnya. Jika sebelumnya ia hanya mampu memikirkan benda atau manusia yang ditatapnya saat itu, sekarang ia sudah bisa memindahkan perhatiannya sambil tetap mengingat objek/manusia tanpa harus menatapnya lagi. Kalau ia senang dengan bola merahnya, ia akan memandang orang tuanya atau orang lain sambil menyampaikan rasa senangnya (lewat senyum, ocehan, atau gelak tawa). Inilah dasar kemampuan untuk bermain dan berinteraksi secara emosional nantinya. Jika bayi lebih banyak merasa sedih/takut pada ayahnya yang galak atau ketus dibakar cemburu, ia akan selalu menatap sekelilingnya dengan ekspresi begitu pula. Mengenaskan, ya!

Usia 9 - 12 Bulan

Di rentang usia ini, bayi mulai memahami bahwa manusia dapat membagi gagasan dan emosi mereka satu sama lain. Bila ayah atau ibu bertanya kepada bayi, "Dedek lagi kesal, ya?", bayi dapat memahami bahwa orangtuanya ternyata bisa membaca atau mengetahui suasana hatinya. Dengan kata lain bayi mulai memahami bahwa dengan menunjukkan ekspresi tertentu, ia atau orang lain dapat berbagi emosi.

Jika ayah yang cemburu keapda bayi selalu menunjukkan ekspresi negatif (acuh tak acuh, sebal,kesal, dsb.), bayi pun mengetahui suasana hati ayahnya sedang tak bersahabat. Dan jika bayi selalu  menjumpai ayahnya dalam keadaan seperti ini, ia pun cenderung menghindar dari sang ayah. Dengan begini, bayi akan kekurangan kasih sayang ayah. Padahal, menurut Robin Skynner, pendiri dan pengajar pada Institute of Family Therapy, Inggris, kehadiran seorang ayah yang penuh kasih sayang di samping bayi kelak akan membantu si bayi menghadapi berbagai masalah dan kelompok yang lebih dari dua orang.



Monday 16 September 2013

Pola Asuh Anak Yang Tepat

Pola Asuh Anak Yang Tepat

Ada tiga macam pola asuh orangtua terhadap anak, yaitu:

1. Authoritarian
2. Permisif
3. Authoritave

Mana yang paling tepat untuk anak Anda?

Dorothy Law Nolte pernah menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya.
Lengkapnya adalah :
Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyeasali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan,
ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan


Pernyataan Dorothy tersebut menunjukkan bahwa lingkungan, terutama keluarga akan membentuk
sikap dan perilaku anak. Setiap orang tua pasti ingin anaknya "berhasil" di masa depan. Berhasil dalam hal ini bukan pada karier, tetapi lebih pada aspek kognitif, afektif dan perilaku. Salah satu cara agar anak "berhasil" di masa depannya daat dilakukan di lingkungan keluarga, yaitu dengan menerapkan pola asuh orang tua terhadap anak yang tepat. Kesalahan yang terjadi dapat berakibat buruk bagi masa depan anak, baik dari segi kognitif, afektif dan perilaku.

Ada tiga macam pola asuh orang tua, yaitu :

Authotarian
Pola ini menggunakan pendekatan yang memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Anak harus menurut orang tua. Kemauan orang tua harus dituruti, anak tidak boleh mengeluarkan pendapat.Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak menjadi penakut, pencemas, menarik diri dari pergaulan, kurang adaptif, kurang tujuan, mudah curiga pada orang lain dan mudah stress.

Permisif
Orang tua serba membolehkan anak berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan dan menerima apa adanya. Kehangatan, cenderung memanjakan, dituti keinginnannya. Sedangkan menerima apa adanya akan cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa saja. Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak agresif, tidak patuh pada orang tua, sok kuasa,kurang mampu mengontrol diri dan kurang intens mengikuti pelajaran sekolah.

Authoritative
Orang tua sangat memperhatikan kebutuhan anak dan mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan. Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak mandiri, mempunyai kontrol diri dan kepercayaan diri yang kuat, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, kooperatif dengan orang dewasa, penurut, patuh dan berorientasi pada prestasi. Pola asuh orang tua mempengaruhi perilaku anak. Sekarang kembali kepada diri kita sendiri, sebagai calon orang tua dan orang tua untuk memilih mau seperti apa anak-anak kita?

Wednesday 11 September 2013

 8 Tanda teman pria menyimpan rasa cinta

8 Tanda teman pria menyimpan rasa cinta

 8 Tanda teman pria menyimpan rasa cinta
Dari temen jadi demen. Kalian tentu sering mendengar istilah ini kan, Ladies? Lantas bagaimana cara mengetahui ketika teman pria kalian ternyata menyimpan rasa cinta dan ingin lebih dari sekedar sahabat? Coba perhatikan tanda-tanda yang mereka tunjukkan, seperti dilansir oleh All Women Stalk (18/08) berikut ini.

1. Ingin menjadi rekan
Tak peduli apakah kalian ada di sekolah, kuliah, atau pekerjaan, teman pria ini akan berusaha selalu menjadi rekan kalian. Ketika ada proyek kerja, dia akan mencari kalian, mengajak kalian untuk melakukan proyek bersama, atau lainnya.

2. Mengajak keluar
Apa teman pria kalian selalu saja punya alasan untuk mengajak keluar? Jika iya, kalian patut curiga. Bukan berarti semua teman pria yang mengajak kalian keluar pasti menyimpan rasa, namun jika sahabat pria yang satu ini sering sekali mengajak kalian keluar, itu adalah suatu pertanda!

3. Suka menggoda
Ya, mitos mengatakan bahwa jika pria seringkali menggoda wanita, itu tandanya dia menyukai wanita tersebut. Sebenarnya anggapan ini ada benarnya juga. Bukan berarti sahabat pria kalian harus bersikap kejam jika tidak menyimpan rasa, namun jika dia sering menggoda dan menggunakan lelucon yang menjurus, itu bisa jadi pertanda. Dia ingin melihat reaksi kalian ketika hal yang dikatakannya itu bukan lelucon belaka.

4. Sering menatap
Apakah sahabat pria sering kepergok sedang menatap kalian lama? Jika iya, apakah dia akan langsung grogi atau mengalihkan pandangan ketika kalian memergokinya? Itu adalah tanda bahwa sahabat pria sedang naksir kalian. Jika kalian juga menyukainya, tak masalah untuk menggodanya balik.

5. Suka duduk berdekatan
Apakah tampaknya dia sering ingin duduk di dekat kalian? Ketika duduk berdua, apakah jarak duduk kalian seringkali sangat dekat? Itu juga pertanda. Sahabat pria yang tak memiliki rasa tak akan peduli dia duduk di dekat kalian atau tidak.

6. Meminta bantuan
Pria seringkali tak suka meminta tolong, apalagi pada teman wanita mereka. Jika sahabat kalian sering meminta tolong, mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah, saran untuk membersihkan rumah, saran memasak, atau bahkan saran soal cinta, meski dia masih single, ini adalah pertanda. Bisa jadi sebenarnya dia ingin bersama dengan kalian.

7. pendengar yang baik
Sahabat memang harus bisa menjadi pendengar yang baik, tetapi tak semua sahabat pria bisa mendengarkan curhat sahabat wanitanya yang kadang emosional dan terlalu panjang. Jika sahabat pria kalian selalu punya waktu dan bahkan sabar mendengar keluhan kalian, bahkan mengingat hari ulang tahun dan kado yang kalian inginkan, ini tanda bahwa dia selalu menaruh perhatian.

8. Membuat tertawa
Pria suka membuat wanita tertawa. Ini adalah salah satu hal yang suka dilakukan oleh pria untuk wanita. Jika sahabat kalian sering berusaha keras untuk membuat kalian tertawa dan selalu ada saat kalian butuh dihibur, ini adalah tanda bahwa dia bisa jadi menyimpan perasaan.
Tanda-tanda di atas bisa jadi bukti jika sahabat pria menyimpan perasaan cinta pada kalian. Namun cepat atau lambat mereka akan mengatakannya sendiri jika mereka memang mencintai kalian. Jika kalian juga menyukai mereka, tak masalah memberikan umpan balik.
Apa kalian punya sahabat dekat yang tampaknya menyimpan rasa,

Liburan Juga Bisa Buat Awet Muda dan Sehat

Siapapun tidak bisa melakukan tindakan untuk membalikkan waktu tua ke muda, selalu muda untuk tua. Namun hal ini bisa menjadikan diri lebih Fresh sehingga usia tuapun terlihat lebih muda.

Salah satu cara yang efektif  adalah liburan.
Selain menyegarkan otak, atau pikiran refres juga melatih diri dalam keseimbangan. Keseimbangan antara pekerjaan, usaha, dan keluarga.

Upayakan untuk liburan sekali seminggu, dengan ini Anda tentu jauh lebih sehat dibandingkan sekali sebulan.

Selain refresing para ilmuan pula menyarankan untuk berolahraga di pagi maupun sore hari, untuk menjaga tekanan darah atau lainnya.

James M. Rippe, M.D merupakan seorang penulis ternama, cardiolog terkemuka, dan pendiri Rippe Lifestyle Institute. Ia menjelaskan bahwa jika anda melihat seluruh hal-hal berisiko tinggi yang menyebabkan kematian, satu hal yang paling mudah diprediksi adalah kesehatan anda. Sebagai tambahan, seorang berusia lanjut yang memiliki kesehatan jantung yang baik jauh lebih sehat dibandingkan dengan seseorang yang berusia muda namun tidak aktif secara fisik. Dengan meningkatkan aktivitas fisik anda, anda bisa memutar kembali jam biologis anda.

Thursday 5 September 2013

Sehatkan Tubuh dengan Biji Chia

Tentunya masih asing dengan sebutan biji chia ini, nah sekarang admin perkenalkan biji sikecil imut ini mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Biji chia merupakan makanan yang berasal dari Meksiko, Amerika. Awalnya, chia merupakan makanan yang dikonsumsi oleh suku Mayan dan Aztec, yang memuji biji-bijian kecil ini sebagai penambah enerji dan kekuatan. 

Ciri-ciri biji chia kecil abu-abu, ada juga yang putih, bila dimasukan dalam rendaman air, chia ini akan menjadi seperti gel, yang dapat mengikat atau mengentalkan makanan. 

Bahkan menurut HealthWarrior, 16 ons chia setara dengan:
1. Serat dari 4 pons oatmeal
2. Protein dalam 2 pons tofu
3. Antioksidan dari 2 pons blueberry
4. Omega-3 dari 10 pons ikan salmon
5. Kalsium dalam 4 pons susu
5. Magnesium dalam 15 pons brokoli.

Meskipun penelitian terhadap chia masih relatif sedikit, para pemerhati chia menyarankan untuk menambahkan biji chia dalam makanan Anda karena chia padat nutrisi, meningkatkan enerji dan konsentrasi. Chia juga merupakan makanan yang rendah glikemik dan tinggi serat, yang mampu membantu menstabilkan gula darah Anda dan mencegah makan berlebihan.

Kaya Nutrisi
Fakta paling utama dari chia adalah bijian ini mengandung omega-3 lebih banyak dibandingkan makanan lainnya. Chia juga kaya akan kandungan antioksidan, kalsium, protein, serat dan beberapa jenis vitamin dan mineral.

Sumber Enerji
Tak sekedar memberikan enerji yang cukup, Chia juga memberikan stamina dan daya tahan tubuh bagi para penikmatnya. Kabarnya, satu sendok makan chia mampu mengisi perut tentara Aztec untuk satu hari.

Mengurangi Nafsu Makan
Hal ini disebabkan chia mampu menyerap air dan memiliki serat yang mudah larut dalam level tinggi, dimana mampu melepaskan enerji dari karbohidrat

Mudah Dicerna
Tidak seperti biji rami, biji chia tidak perlu digiling sebelum dikonsumsi. Tubuh manusia dengan sangat mudah akan mencernanya.

Serba Guna
Biji chia boleh Anda bawa untuk dikonsumsi setiap hari. Cukup campurkan chia kedalam minuman favorit Anda, atau tambahkan chia kedalam sereal dan salad.

Mendapatkan biji chia juga tidak sulit di Indonesia, bisa di dapatkan di suppermarket-suppermarket Indonesia.

Tuesday 3 September 2013

Jahe Bisa Buat Wajah jadi Cantik

Tahukah kamu, bahwa sebatang jahe dapat mempercantik wajah, mari kita lihat fungsi dari jahe.
Jahe dapat mengobati Jerawat
Caranya : Hangatkan air jahe, lalu pakai sebagai pencuci muka atau basuh air jahe tersebut ke wajah di pagi dan sore hari. Hal ini bisa meringankan bahkan menghilangkan jerawat dalam waktu 60 hari. Cara ini dapat dipakai untuk menghilangkan bintik-bintik hitam dan kulit kering.
Mengurangi Ketombe. Caranya gosoklah jahe mentah ke dalam rambut. Lalu bilas dengan air jahe hangat. Selain mengurangi ketombe juga dapat menguatkan akar rambut. Di Tiongkok Cina, mereka menggunakan air jahe hangat untuk mencuci rambut. Banyak yang telah menikmati perawatan ini dengan hasil yang baik.
Mengobati Nyeri Pinggang dan Punggung. Caranya dengan menambahkan sedikit garam dan cuka ke dalam air jahe hangat. Rendamlah handuk dengan air ini. 
Kemudian bilas dan tempel pada tempat yang terasa sakit. Ulangi beberapa kali. Semoga dapat melemaskan otot dan membantu sirkulasi darah sehingga mengurangi rasa sakit.
Melangsingkan perut setelah melahirkan. Tentu ini yang diinginkan para ibu yang baru saja melahirkan, yaitu mengembalikan bodi yang melar pasca melahirkan. 
Caranya : Ambil 3 sendok makan beras, lalu keringkan selama 3 jam. 125 gram gula merah, kunyit kecil, satu sendok makan asam, jahe potong dan daun pandan dalam 3 gelas air. saring ramuan itu. rebus bubuk jahe, kunyit an beras. setelah halus semua, tuangkan air mendidih sedikit demi sedikit ke dalam rempah-rempah. saring ramuan dengan kain tipis yang bersih dan remas dengan kapur. Tambahi garam secukupnya. Minum ramuan ini secara teratur jika kurang manis bisa ditambahkn gula.
Kaki Bau. Biasa terjadi pada pekerja di terik matahari. Caranya : Tambahkan garam dan cuka ke dalam air jahe hangat. Rendam kaki selama 15 menit. Kemudian keringkan kaki dengan handuk lalu taburkan bedak talk. Semoga berhasil.

Info: Tidak diperboleh untuk mengonsumsi jahe disaat hamil muda maupun hamil tua, karena dapat merusak janin yang ada dalam kandungan.  

Sunday 1 September 2013

Jenis Makanan yang Dapat Mengusir Penyakit


Sehat itu mahal, sehat itu penting. Sering para dokter memperingati terhadap pasient-pasientnya, untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, bukan makanan siap saji. Atau makanan berbahan pengawet.

Artikel sebelumnya kami telah melansirkan mengenai mengetahui 7 jenis-buah-berkhasiat, kali ini kami infokan makanan yang dapat mengatasi penyakit. 

Untuk para kawula muda ataupun para lansia perlu mengonsumsi makanan ini, namun untuk penderita diabetes, perlu saran dokter.

Makanan bernilai gizi tinggi tentu jauh lebih baik untuk mengusir atau melawan virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh. Konsumsilah mineral dan vitamin. Dimana hal itu bisa didapatkan dari buah pepaya, biji rami, biji chia, jeruk, quinoa yang bisa meningkatkan imunitas sekaligus melawan penyakit.

Nah selain itu, Makanan kadar vitamin tinggi :

Apel
Kadang kita lupa bahwa makanan yang sederhana adalah yang terbaik. Ya, mungkin itu gambaran yang pas untuk buah apel. Pasalnya, apel dengan kesederhanaan bentuk apel tetapi memiliki manfaat kesehatan yang besar. Semisal bisa membantu meringankan sembelit, mendetoksifikasi organ hati Anda, mencegah kanker, mengurangi kolesterol jahan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Semua hal itu bisa terjadi, sebab apel mempunyai kandungan yang kaya akan flavanol, serat larut, pektin dan agen detoksifikasi lainnya.

Beetroot
Lantaran memiliki kandungan serat yang tinggi, betacyanin dan flavanoid. Hal itu membuat beetroot tak hanya bisa membantu mengatasi anemia seseorang, tapi juga membantu melawan penyakit jantung, mengurangi resistensi insulin, mengurangi tekanan darah, mencegah osteoporosis, dan meningkatkan ketajaman penglihatan.

Aneka buah Berri
Berries memiliki kekuatan antioksidan, sehingga bisa melindungi tubuh Anda dari peradangan dan radikal bebas, mencegah kerusakan sel dan memiliki efek antibakteri. Makanan ini juga kaya akan antosianin, vitamin C, asam folat dan serat, dimana hal itu bisa memerangi infeksi saluran kemih, mengurangi masalah jantung dan menjaga gula darah di bawah kontrol.

Ubi jalar
Ubi jalar tak hanya mudah didapatkan, murah dan lezat. Tetapi juga mereka juga dikemas dengan vitamin, mineral, serat yang baik, zat besi dan magnesium. Sehingga  mereka ampuh dalam melawan penyakit jantung, dan membantu mempertahankan kulit tetap awet muda.

Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau merupakan sumber yang paling terkonsentrasi akan gizi. Mereka kaya akan zat besi, kalsium, mangan, kalium, vitamin K dan vitamin B. Mereka mengandung berbagai fitonutrien, yang melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan dan mata dari masalah yang berhubungan dengan usia. Tak sebatas itu, mereka membantu mengatur pembekuan darah, mencegah osteoporosis dan mengatur peradangan.

Yup tunggu apalagi, sehat diri anda mulai dari sekarang, Ingat sehat itu penting, sehat itu mahal. Kalau bisa diatasi dari sekarang, tunggu apalagi. 

CB Blogger Lab


Top