Monday 1 December 2014

Minum Darah Ular Cobra

Di Pasar Lama Tangerang, Ada Minuman Darah Ular Kobra

Pasar lama di Tangerang jadi tempat traveler untuk berwisata belanja dan kuliner. Satu hal yang mencuri perhatian di sana, terdapat warung tenda Tiga Sekawan yang menjual minuman darah ular kobra. Hii...

Jalan-jalan di daerah pecinan, Tangerang tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Pasar Lama Tangerang. Di sini berbagai jenis makanan yang lezat dijual. Namun, kali ini saya akan melakukan wisata kuliner ekstrem dengan meminum darah.
darah ular

Jangan salah kira dulu! Saya bukan seorang drakula atau manusia serigala, saya hanya manusia biasa yang memiliki masalah dengan kulit. Konon katanya bila rutin meminum darah ular, kulit akan tampak lebih bersih dan halus. Namun, belum berarti kebenarannya.

Sudah berada di sini, lalu saya mau membuktikannya apakah itu benar sebuah fakta atau hanya sekadar mitos. Tidak menunggu lama, langsung saja saya datangi sebuah warung tenda Tiga Sekawan. Penjualnya adalah seorang pria tua yang akrab di panggil dengan sebutan Encek.

Dia membuka warung sederhana ini sejak 35 tahun yang lalu. Awalnya di sebelah Vihara Padum, lalu menetap berjualan di Pasar Lama Tangerang sampai sekarang. Atraksi si Encek mempersiapkan darah ular ternyata bisa dilihat traveler.

Pertama-tama dia akan memilih satu ular kobra dari sebuah karung berwarna biru. Setelah itu dia akan menjepit kepala ular. "Mesti hati-hati! Ular ini beracun," ujar Encek.

Bagi Anda yang tak kuat, saya tidak menganjurkan untuk melihat atraksi selanjutnya. Dengan sebilah golok besar, Encek langsung menebas putus kepala ular. Gelinya walau badan sudah terpisah dari kepala, ular masih saja tetap meliuk-liuk.

Selanjutnya darah dialirkan ke gelas yang sebelumnya sudah diberi madu dan ramuan khusus. Encek kemudian menghaluskan sumsum ular di sebuah wadah kecil, kemudian mencampurkannya ke dalam darah. Katanya sumsum dapat menghilangkan pegal-pegal akibat lelah bekerja.

Segelas darah pun telah tersedia di depan mata. Warnanya merah tua dan jika dicium tidak berasa amis. Namun meskipun begitu, saya langsung menenggak sekali habis. Rasanya seperti arak saja, ada rasa pahit dan manis. Mudah-mudahan saja darah ini bisa membuat wajah saya mulus bebas dari jerawat.

Untuk meminum segelas darah, saya harus merogoh uang sebanyak Rp 60.000. Dengan uang segitu, saya juga dapat membawa pulang daging ular yang sudah berbentuk sate. Namun, sayangnya daging ular kobra sulit dikunyah. Diperlukan usaha yang besar untuk memakannya.

Encek kemudian menyarankan untuk memesan saja daging ular sanca, rasanya enak dan tak akan alot. Untuk membuktikannya, saya memesan satu porsi daging ular sanca goreng.

Benar saja rasanya tak kalah dengan ayam goreng, paling enak ular goreng ini dinikmati dengan sepiring nasi hangat plus sambal yang pedas. Jika Anda tidak suka ular, warung ini juga menawarkan daging biawak. Dagingnya mirip dada ayam, seratnya lebih besarnya dari pada daging ular.

Daging-daging tersebut dapat juga diolah menjadi sate atau sup, Anda pilih saja sesuai selera. Untuk satu porsi daging ular, kita tak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Semua menu daging ular dihargai Rp 15.000, sedangkan untuk semua menu daging biawak dihargai lebih mahal yaitu Rp20.000 per porsinya.

Untuk menikmatinya Anda dapat berkunjung ke Pasar Lama pada saat sore hingga malam hari. Selain itu, tersedia juga banyak jenis makanan yang dapat kita peroleh di sepanjang jalan Pasar Lama.

***
Tulisan ini telah dipublikasikan di detik.com dengan judul Di Pasar Lama Tangerang, Ada Minuman Darah Ular Kobra http://travel.detik.com/read/2014/10/21/175000/2725161/1025/2/di-pasar-lama-tangerang-ada-minuman-darah-ular-kobra

1 comment

CB Blogger Lab


Top