Monday 28 May 2012

Hadapi Masalah Anda!


Dalam menghadapi permasalahan, manusia selalu mencari jalan yang praktis. Bahkan sering kali masalah dilempar begitu saja agar tidak mengganggu jangkauan pandang dan dengar saja. Jadi, ketika masalah kembali mengintai, manusia mulai bersiap membuangnya ke radius yang lebih jauh.

Hal tersebut juga pernah terjadi di kota London selama beratus-ratus tahun yang lalu. Ketika WC belum ditemukan, tinja merupakan masalah yang tidak terselesaikan. Semua orang di kota itu membuang tinja mereka melalui jendela-jendela rumah susun mereka.

Jadi, bukanlah sesuatu yang mengherankan pada saat itu ketika Anda sedang berjalan-jalan santai, tinja hinggap di kepala Anda atau kaki Anda menginjaknya dengan tidak sengaja. Bau busuk dan lingkungan yang sangat kotor merupakan sesuatu yang sangat wajar sehingga semua orang menjadi terbiasa.

Pada tahun 1931 wabah pes melanda akibat serakan tinja tersebut. Pemerintah Inggris langsung mengeluarkan Undang-Undang Buang Tinja agar tak seorang pun membuang tinjanya ke jalanan. Karena takut diberi denda, sebagai gantinya orang-orang membuang tinja mereka ke sungai, tempat orang mengambil air minum dan melakukan berbagai aktivitas.

Kondisi itu berlangsung lama sehingga orang-orang lagi-lagi beradaptasi dengan keadaan sungai yang begitu jorok. Tak ada satu orang pun peduli. Pada 1849 kolera mewabah, sebanyak 14 ribu menjadi korbannya.

Dengan satu bencana, London tidak juga berbenah diri. Perlu dua bencana wabah kolera yang lebih besar lagi, yaitu pada tahun 1854 dan 1866, untuk menyadarkan penduduk betapa pentingnya kebersihan lingkungan. Hingga akhirnya mereka memperbaiki saluran-saluran bawah tanah yang telah lama tersumbat dan menggunakan WC secara massal.

Namun tahukah Anda, sebenarnya 270 tahun sebelum bencana kolera melanda, Sir John Harrington telah memiliki solusi tentang pembuangan tinja. Penyair yang kurang terkenal ini telah menciptakan WC bilas pertama di dunia. Pada waktu itu hanya Ratu Elizabet I, ibu angkatnya, yang terkesan akan WC ciptaannya itu. Orang-orang lain lebih memilih membuang tinjanya ke jalan dan sungai.

Kita bisa belajar banyak dari Harrington, seorang yang berpikir melebihi zamannya. Seandainya saja WC itu dipakai oleh semua orang, tentunya wabah yang menelan ratusan korban dapat dihindari. Namun, orang lebih memilih melemparkan masalahnya. Perlu diingat, masalah akan terus mengintai jika tidak diselesaikan hingga tuntas, malahan efek buruknya akan lebih besar di depan.

Masalah adalah sesuatu yang sangat lumrah dalam kehidupan. Kita harus belajar untuk memberikan solusi. Berpikirlah satu, dua, atau sepuluh langkah ke depan dan jadilah orang yang unggul dan mampu menyelesaikan masalah, seperti Sir Harrington. Karena jika Anda mampu melewatinya, Anda akan menuju ke fase lain dalam kehidupan yang lebih indah. Tentunya dengan masalah yang lebih berat lagi. Tapi yakinlah Anda pasti akan memiliki solusinya.

credit:bangnes.com

Location: Jalan Puri Kembangan, Jakarta Capital Region 11610, Indonesia

0 comments:

Post a Comment

CB Blogger Lab


Top