Tuesday 29 May 2012

Juara Tak Pernah Berhenti


Ketika kegagalan datang silih berganti dalam kehidupan. Dunia memberi kita dua pilihan. Berhenti di tengah jalan dan membuang semua impian kita atau terus berlari, meskipun tertatih dan terjatuh, menuju garis finish hingga kita layak disebut Sang Juara.

Pilihan itu ada di tangan kita, apakah kita akan menjadi seorang juara atau pecundang. Kegigihan, kerja keras, dan selalu ingin belajar merupakan kunci sukses keberhasilan. Ketiga hal itulah yang mengantarkan Soichiro Honda, seorang industrialis dari Jepang, menjadi seorang juara dalam kehidupannya.

Honda berasal dari keluarga yang miskin, tetapi sejak kecil dia sudah sangat bergairah dalam dunia permesinan. Ayahnya tidak dapat mengirimnya ke sekolah formal. Namun demikian, keinginannya untuk belajar tidak pernah padam. Dia rela menjadi seorang baby sitter pemilik bengkel karena keinginannya itu. Jadi, ketika malam telah turun dan bengkel telah ditutup, Honda akan diam-diam menyelinap ke dalamnya untuk melihat dan mempelajari semua hal tentang mesin.

Keterampilan dan pengetahuannya itu yang mengantarkan Honda menjadi seorang kepala bengkel di tempatnya bekerja. Di tengah kesibukannya, Honda juga menciptakan Ring Piston yang nantinya akan membawanya menjadi seorang industrialis.

Namun sayangnya, bukanlah hal yang mudah untuk menggapai cita-cita. Hal itulah yang dialami Honda. Dengan bangga dia menawarkan Ring Pistonnya ke seluruh pabrikan otomotif. Namun tak ada satu pun yang tertarik karena masih banyaknya kelemahan dalam barang ciptaannya tersebut.

Penolakan tersebut merupakan pukulan yang amat berat. Oleh karena itu, dia menderita sakit yang sangat parah. Untungnya, dia cepat pulih dari keterpurukannya. Untuk menyempurnakan Ring Pistonnya, dia menimba ilmu di sebuah sekolah tinggi. Namun karena dia sering tidak masuk, Honda dikeluarkan dari sekolahnya.

Beruntungnya, pada saat yang hampir bersamaan, Honda memperoleh kontrak dari Toyota untuk menjadi supplier Ring Piston. Kemudian dibangunlah pabrik untuk produksi massal Ring Piston. Namun Dewi Fortuna ternyata masih belum berpihak padanya, pabrik yang dibangunnya kemudian terbakar habis. Dari sisa-sisa kehancurannya, Honda kembali membangun pabriknya. Sayangnya, untuk kedua kalinya sang jago merah melalap pabrik impiannya.

Honda tak putus asa, dia kembali membangun pabriknya. Namun sekali lagi musibah menimpa Honda. Gempa bumi kembali merusak pabrik yang baru saja dibangunnya. Tiga kegagalan itu membuatnya tidak memiliki pilihan, selain menjual pabriknya.

Namun, seorang pemenang tidak pernah berhenti untuk terus merealisasikan mimpinya. Itulah yang membedakannya dengan seorang pecundang. Honda kemudian memutar kemudinya. Kali ini dia memulai bisnisnya dari nol. Dia membuat sebuah mesin kecil yang ditempel di sepeda. Kreativitas barunya ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Honda kemudian mendirikan pabrik untuk memenuhi permintaan yang besar. Hingga akhirnya dia memiliki perakitan sepeda motor dengan merk Honda yang saat ini kita kenal dengan baik.

Honda, sang juara, tidak pernah putus asa dalam menjalani kehidupan yang panjang dan berliku. Di saat jatuh dan sakit, dia ingat untuk kembali bangkit dan kemudian mulai berjalan secara perlahan. Namun ketika energinya terkumpul, Honda meluncur dengan cepat menggapai impiannya.

Anda dapat mencontoh Honda. Ketika Anda memperoleh kegagalan demi kegagalan dan Anda merasa bukanlah siapa-siapa hari ini. Sadarilah dunia masih berputar dan Anda masih dapat merealisasikan impian-impian Anda menjadi kenyataan. Kuncinya adalah jangan pernah berhenti dan teruslah berusaha dan jadilah juara dalam kehidupan Anda.

credit:time.com



0 comments:

Post a Comment

CB Blogger Lab


Top