Wednesday 21 January 2015

Mengapa Diet Anda Gagal? Temukan Jawabannya Di sini

Memasuki tahun baru, biasanya banyak orang beresolusi untuk menurunkan berat badan. Begitu juga dengan Mita, tahun kemarin komitmen dietnya gagal total. Namun untuk tahun ini, dia menetapkan hati untuk berjuang kembali menurunkan tumpukan lemak perutnya yang semakin tak malu-malu menampakkan diri.
Diet Must Be Fun
Namun belum genap sebulan menjalaninya, niatnya mulai hancur berantakan. Dia mulai tak bisa menahan diri untuk terus mengunyah dan mulai menyentuh makanan yang sudah dicapnya sebagai sesuatu yang “haram”, misalnya gorengan dan mie rebus.

Untuk Anda yang sedang mengalami kondisi yang sama dengan Mita. Selagi masih bulan Januari, simak dua hal berikut yang sering kali menyebabkan seseorang gagal dengan dietnya. Pastikan resolusi Anda bukan sekadar barisan kalimat yang tertulis rapih di buku harian.

Tubuh Anda Bukan Mesin
Ketika melakukan diet, sering kali Anda memaksa tubuh Anda. Supaya diet berhasil dengan cepat, Anda hanya makan satu kali sehari. Ketika lapar meyerang, Anda kemudian menahannya dengan hanya menenguk bergelas-gelas air putih.  

Sayangnya, pada suatu saat tubuh akan bosan dan menolak melakukannya lagi. Jika sudah mogok, tubuh akan balas dendam dan akan memakan apa pun yang selama ini dia inginkan. Tidak akan ada yang sanggup lagi mengontrolnya. Di fase inilah niat terkalahkah oleh nafsu. Resolusi menjadi hanya sekadar komitmen tanpa hasil.

Diet must be fun. Ketika lapar, segeralah makan. Namun pastikan dahulu apakah itu benar-benar rasa lapar atau hanya sekadar nafsu. Minumlah segelas air dan ketika 15 menit setelahnya Anda tetap merasakan lapar, itu tandanya Anda harus makan.

Asuplah makanan-makanan sehat. Namun begitu, jangan terlalu keras pada tubuh Anda. Dia bukan mesin. Ketika Anda ngiler makanan yang Anda katagorikan sebagai makanan “haram”, ada baiknya Anda sesekali mengasupnya dalam porsi kecil. Mulailah dengarkan tubuh Anda.

Berawal dari Pikiran
Ada seorang teman yang terus-menerus mengeluh dengan bentuknya. Namun ketika hendak memulai diet, dia akan berpikir betapa menderita dirinya jika dia tidak boleh memakan makanan favoritnya. Itulah yang membuatnya seperti prajurit yang kalah sebelum berperang.

Jika Anda berpikir diet itu menyiksa, Anda bahkan tak akan pernah memulainya. Bayangkan Anda dengan tubuh yang ideal dan sehat. Jika Anda biasanya makan nasi dua piring, biasakan untuk menguranginya sedikit demi sedikit. Jangan langsung drastis. Niscaya hal tersebut tidak akan menyiksa Anda. Ubah pola pikir Anda dan katakan diet itu sangat mengasyikkan. Dengan begitu, terjadilah apa yang Anda percayai.

0 comments:

Post a Comment

CB Blogger Lab


Top