Friday 23 January 2015

Perhatikan Hal-Hal Berikut Sebelum Memutuskan Merebut Gebetan Sahabat Anda



Perang dunia ketiga pecah kali ini. Konflik melibatkan dua perempuan yang sudah lama bersahabat, Chelsea dan Sarah. Sumber masalahnya adalah seseorang lelaki  yang memang pantas diperebutkan. Sebut saja namanya Paul, seseorang yang good looking¸terpelajar, dan juga mapan.

Seperti layaknya sahabat, tak ada lagi rahasia antara Chelsea dan Sara. Oleh karena itu, ketika Chelsea bertemu Paul dan mulai jatuh cinta, Chelsea tak ragu menelpon Sarah dan menceritakan segalanya tentang Paul. Chelsea pun kemudian memperkenalkan Paul ke Sarah. Entah bagaimana prosesnya, di akhir cerita terungkaplah Sarah juga menyukai Paul.

Frenemy, Ketika Friend Jadi Enemy
 “Seseorang sahabat seharusnya mendukung, bukan malah justru menikam dari belakang.” Itu kalimat Chelsea sedikit terisak kala menelponku.

Beberapa jam kemudian Sarah juga menelponku dengan nada yang tak kalah sendu. “Paul itu bukan pacar siapa-siapa. Ketika aku juga merasakan chemistry pada saat memandang Paul, apakah salah jika aku juga jatuh cinta.”

Tampaknya Cupid sudah menembakkan panah cinta yang sama kepada dua sahabat ini. Namun, bisakah kita menyalahkan dewa cinta yang masyur itu? Tahan dulu, jangan salahkan siapa pun. Jika saat ini Anda sedang merangkai asa menyukai gebetan sahabat Anda,  baca dulu hal-hal berikut sehingga tak akan menyesal dengan langah apa pun yang akan Anda ambil.

Itu akan Menyakitinya
Ketika wajah charming seperti Paul mulai mengisi hati, ada baiknya Anda mulai memikirkan perasaan sahabat Anda. Ini bukan sekadar berhak atau tidaknya Anda terhadap Paul. Pada kenyataannya Anda bukan sedang menaklukkan Paul, tetapi Anda sedang dalam proses “merampas” harapan sahabat Anda. Faktanya, hal itu sangat menyakitkan.

Hargai Dia
Saya sangat percaya pada suatu hukum yang mengatakan jangan engkau mengingini milik sesamamu manusia. Termasuk di dalamnya adalah gebetan yang meskipun secara de facto gebetan tersebut bukan milik sahabat Anda. Namun, ada baiknya Anda menghargai apa yang telah dia percayakan kepada Anda, yaitu mimpi dan keinginannya. Memperoleh kepercayaan  bukanlah hal yang mudah, tetapi merusaknya tidakah susah.  

Pastikan Hati Anda
Namun jika kedua hal tersebut tidak juga membuat Anda melupakan Paul, malah perasaan Anda semakin tak terkendali. Ada baiknya Anda memastikan sekali lagi apakah  itu benar-benar rasa cinta atau sekadar ilusi. Jika memang  yakin, kejar cinta Anda. Namun, selalu ada risiko di setiap tindakan. Kertas putih tak akan pernah sama ketika dinodai. Setidaknya Anda harus bersiap dengan perubahan sikap sahabat Anda atau bersiaplah kehilangan dia selamanya. Hidup ini pilihan. Anda dapat memosisikan diri Anda sebagai pesaing atau sahabat.  Apa pun itu, pilihan ada di tangan Anda!

0 comments:

Post a Comment

CB Blogger Lab


Top